Surabaya, 5 Juli 2025
Bertempat di Asrama Haji Sukolilo Surabaya pada Jumat (4/7/2025) malam, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menerima kedatangan Jemaah Haji asal NTT Tahun 1446 Hijriah / 2025 M.
Jemaah Haji asal NTT tersebut tergabung dalam kloter 74 dan 75. Untuk kloter 75, selain Jemaah Haji asal NTT, terdapat juga Jemaah Haji asal Provinsi Jawa Timur yang tergabung di dalamnya.
Mengawali sambutannya Gubernur NTT mengucapkan selamat datang kepada Jemaah Haji asal NTT dan berharap kedatangan Jemaah Haji dari Tanah Suci bisa menjadi berkah.
“Atas nama Pemerintah dan Masyarakat Provinsi NTT, saya mengucapkan selamat datang kembali kepada Jemaah Haji asal NTT. Kiranya ibadah haji yang telah dilaksanakan dapat menjadi berkah untuk kemaslahatan agama dan negara khususnya untuk daerah kita, Flobamorata yang kita cinta bersama,” ucap Gubernur Melki dihadapan ratusan Jemaah Haji tersebut.
Gubernur Melki menyebutkan bahwa Ibadah Haji adalah perjalanan spiritual dimana setiap Jemaah Haji dari sebelum keberangkatannya ke Tanah Suci tentu telah mempersiapkan diri dengan matang termasuk di dalamnya menahan diri terhadap berbagai kesenangan duniawi, dan juga melatih kesabaran diri dan hati.
“Sangatlah beruntung orang-orang yang telah menunaikan Ibadah Haji, karena ibadah Haji merupakan suatu ziarah spiritual. Semua pengorbanan, menahan diri dari segala kesenangan duniawi, pantang, puasa dan berbagai kegiatan ibadah yang dilakukan selama melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci diharapkan dapat mendorong transformasi diri dan transformasi sosial,” ucap Gubernur Melki.
“Teruslah memupuk jiwa atau sifat kesabaran setelah pulang melaksanakan ibadah haji. Karena Haji adalah kegiatan yang banyak membutuhkan kesabaran yang diwarnai dengan ujian dan memerlukan kesabaran. Bapak Ibu jemaah haji sebelum berangkat sudah menunggu bertahun-tahun ikut dalam antrean, sehingga ujian kesabaran itu sudah dilalui sebelum berangkat,” kata Melki.
Lebih lanjut, Gubernur Melki mengatakan kedatangan Jemaah Haji dari Tanah Suci, diharapkan dapat benar-benar menjadi Haji Mabrur dan Mabruroh yang mana hal tersebut bukan hanya sekadar menambah gelar atau meningkatkan status sosial dalam kehidupan bermasyarakat, namun juga menanamkan dan menyebarkan nilai-nilai berbudi luhur bagi sesama.
“Lebih daripada itu, menjadi Haji Mabrur dan Mabruroh berarti bertambah tawakal, bertambah rejeki, bertambah usia, bertambah ilmu dan tentu saja bertambah amal baiknya. Dalam satu Hadits diungkapkan, Para Sahabat bertanya kepada Rasulullah, apa itu haji mabrur? Rasulullah menjawab, “memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.” “, terang Melki Laka Lena.
Diungkapkan Gubernur Melki, para Jemaah Haji juga harus dapat menjadi pelopor dalam memperjuangkan dan mewujudkan Islam Rahmatan lil ‘Alamin dalam kehidupan berbangsa dan bernegara khususnya di NTT. Ia juga berharap para Jemaah Haji bisa memberikan sumbangsih pikiran dan tindakan dalam berbagai persoalan yang terjadi di NTT.
“Di _Nusa Terindah Toleransinya_, saya sangat mengharapkan saudara-saudari, bapak mama, kakak adik semua dapat selalu menjadi teladan dan panutan dalam berkata santun (thayyibul kalam), menebarkan kedamaian (ifsya’us salam), serta memiliki kepedulian sosial (ith’amut tha’am). Saya berharap dengan menjadi Haji Mabrur dan Mabruroh, kiranya saudara-saudara dapat lebih berperan aktif untuk mengupayakan toleransi, menghargai perbedaan, serta dalam mengentaskan berbagai persoalan yang terjadi di NTT seperti kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, stunting, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan berbagai permasalahan lainnya,” jelas Melki.
Tidak lupa, Gubernur NTT juga memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras membantu menyukseskan kegiatan ibadah Haji dari awal proses perencanaan hingga terlaksananya ibadah Haji.
“Kepada seluruh jajaran Kementerian Agama baik Tingkat Kanwil maupun Kabupaten/Kota saya memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerjanya yang luar biasa dalam proses penyelenggaraan Ibadah Haji NTT tahun 2025. Juga pada para pimpinan DPRD Provinsi NTT yang terus mengawal dengan baik, Forkopimda, jajaran Pemprov NTT serta Pimpinan Ormas PWNU dan PW Muhamadiyah yang hadir. Tidak lupa juga ucapan terimakasih saya sampaikan kepada Kakanwil Kemenag Jawa Timur, jajaran pengelola UPT Asrama Haji Sukolilo Surabaya dan semua PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) yang semua bekerja dengan luar biasa, sehingga tahun ini berjalan dengan sukses,” ucap Gubernur NTT.
Diakhir sambutannya, Gubernur Melki juga mengajak para Jemaah Haji dan semua orang yang hadir untuk menundukkan kepala seraya berdoa bagi ke lima Jemaah Haji asal NTT yang meninggal dunia dalam pelaksanaan ibadah Haji.
“Mari kita semua tundukan kepala sejenak, kita berdoa bagi Jemaah Haji yang telah pergi mendahului kita dalam tugas ibadahnya. Semoga mereka diberi tempat terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa,” ucap Gubernur NTT.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama NTT, Reginaldus Serang dalam laporannya menjelaskan jumlah Jemaah Haji asal NTT yang tiba dalam kloter 74 dan 75.
“Total Jemaah Haji yang tiba di Debarkasi Surabaya sebanyak 612 jemaah Haji, dimana 1 Jemaah Haji meninggal sebelum berangkat ke Tanah suci di RS Asrama Haji Sukolilo Surabaya dan 4 meninggal di tanah suci. Awalnya jumlah Jemaah Haji NTT yang berangkat tahun ini sebanyak 668, kemudian 54 jemaah mutasi ke luar provinsi, dan mutasi ke NTT 2 jemaah Haji.” Kata Reginaldus Serang.
Gubernur NTT, Melki Laka Lena dalam kesempatan tersebut juga menyempatkan diri menyalami dan berbincang dengan semua Jemaah Haji mulai dari barisan depan sampai belakang. Gubernur Melki pun membaur dengan semua Jemaah Haji dengan penuh keakraban dan semangat persaudaraan hingga membuat hari yang telah larut malam dan melelahkan tersebut kembali dalam suasana semangat dan penuh harmoni. Ia juga melayani dengan ramah dan penuh kebahagiaan kepada para Jemaah Haji yang ingin berswafoto bersamanya.
Demikian Siaran Pers dibuat untuk dipublikasikan. #AyoBangunNTT
Penulis : Alex Raditia
Foto/Video : Beni Triyono / Alex Raditia